Jumat, 31 Maret 2017

Persiapan Bazar Part 2

Game Level#3: My Family My Team

Kamis, 30/3/17

Prepare bazar dilanjutkan...
Suami belum bisa melakukan tugas karna sedang mempersiapkan tender di kantornya. Agenda saya hari ini sebenarnya melanjutkan persiapan packing brosur, katalog, kartu nama, dan print out yang hendak dibagikan ke pengunjung stand bazar dan peserta seminar. Berhubung print out belum siap, maka tugas saya alihkan ke persiapan stok kaos, lunchset, dan tas yang hendak diangkut ke bazar. 100 pcs kaos, 5 lunchset, dan 3 tas. Cukup sulit memilah dan memilih stok kaos yang hendak saya bawa. Akhirnya saya putuskan memilih stok berdasarkan:
1. ketersediaan ukuran. Saya memilih stok yang ukurannya lengkap dari size XS-S-M-L-XL
2. Kaos favorit. Saya ambil kaos favorit, yaitu kaos yang paling sering laku dari pengalaman jualan online.
3. Perbandingan jumlah kaos 50-50 antara kaos lengan pendek dan kaos lengan panjang.

Kaos saya tata urut berdasarkan size dan kode terkecil, dengan begitu memudahkan saya mencari saat hari bazar tiba dan banyak pengunjung datang (Amiin..semoga).

Malam pun tiba..suami pulang,
tugas belum sempat dikerjakannya juga. Terpaksa saya berikan dateline terakhir besok malam. Sebenarnya saya iba. Pekan ini beliau pulang selalu lebih larut dari biasanya. Pasti pekerjaan kantor sedang banyak. Tapi ini bukan project main-main. Kami ingin semua yang terlibat bertanggung jawab dengan tugas masing-masing.


#Level3
#TantanganHari9
#KuliahBundSayIIP
#MyFamilyMyTeam

Persiapan Bazar

Game Level#3: My Family My Team

Rabu, 29/3/17

Hari ini saya disibukkan dengan persiapan bazar. Saya mulai menyusun brosur, kartu nama, dan katalog yang rencananya akan dibagikan kepada peserta seminar di tempat kami mengadakan bazar. Butuh waktu lama menyiapkan kartu nama karna saya sedikit memodifikasi kartu nama yang telah ada.
Ceritanya begini, kami (saya dan suami) masih hidup nomaden. Setiap membuat kartu nama-belum habis-kami sudah harus pindah lagi. Daripada mubadzir mencetak kartu nama ke percetakan yang biayanya sekitar 50an ribu untuk 50 lembar kartu nama, saya mensiasati nya dengan menempelkan potongan kertas berisi alamat baru menggunakan isolasi bolak balik untuk menutup alamat lama. Begini penampakan kartu nama yang berhasil saya modifikasi.


Sebanyak 50 lembar kartu nama harus saya modifikasi seperti itu tentu saja tidak selesai dalam satu hari. Saya juga masih harus menunggu hasil print out dari suami untuk digabungkan bersama brosur dan kartu nama. Semangatt...perjuangan masih panjang.Hehehe. Target saya menyelesaikan tugas ini sampai hari kamis.

#Level3
#TantanganHari8
#KuliahBundSayIIP
#MyFamilyMyTeam

Family Forum Part 3

Game Level#3: My Family My Team

Selasa, 28/3/17
Hari ini tanggal merah. Hari libur. Pagi hari kami jalan-jalan keliling kampung. Aktivitas selanjutnya sama seperti biasanya yaitu beres-beres rumah. Hari itu giliran saya mencuci pakaian. Suami sibuk mengerjakan PR kantornya, sehari sebelumnya beliau memang meminta ijin untuk mengerjakan PR nya di hari ini.
Saya minta sedikit waktu saja diantar membeli box untuk keperluan bazar. Jam 11.00 WIB kami berangkat ke Ramayana Pasar Kramat Jati. Kebetulan sedang ada promo. Alhamdulillah.. untuk belanja box dan souvenir. ini juga memakai dana operasional Afrakids. Pulang belanja tak terasa hampir menunjukkan waktu dhuhur. Suami bersiap pergi ke masjid dan saya pun bersiap solat dhuhur di rumah. Setelah solat, kami makan bersama dan lalu istirahat siang. Sorenya suami masih sibuk juga di depan laptop. Saya tanya suami: "Yah,kapan bahas bazarnya?"
"Habis isya ya Bun..."
Ok. Kami sibuk dgn kesibukan sendiri. Saya menulis PR tantangan 10 hari, suami masih sibuk dgn pekerjaan kantornya.

Ba'da Isya pun tiba..
Kami mulai membahas list barang yg harus dibawa bazar. Tak lupa menetapkan target penjualan. Kenapa? Agar kami lebih semangat menjemput rezeki Nya. Berikut ini hasil dari diskusi kami:

Estimasi peserta: 150 orang
Stok yg dibawa: 100 pcs kaos, 5 Lunchset, 3 backpack
Target closing di tempat: 30% dari jumlah produk yg dibawa. (minimal 10 pembeli masing2 membeli minimal 3 pcs)
Target closing reseller dan end user di luar bazar: 10% dari jumlah peserta
Perlengkapan:
Hanger (10 buah), stand banner, spanduk, gawangan, manekin
Kartunama, brosur, katalog (50 pcs)
Plastik Afrakids (50 pcs), souvenir (12 pcs)
Kalkulator, nota, alat tulis
Print out keuntungan reseller dan keunggulan produk yg di strapless jadi 1 di brosur dan kartunama (A4, 20 lbr)
Print out tulisan diskon (A4, laminating)
Print out keuntungan reseller (A3, laminating)
Karet gelang, plastik sampah
Checklist barang sebelum, saat, dan sesudah bazar

*Keterangan: di bazar ini kami menentukan skema diskon sebesar 15% untuk pembelian min.3pcs produk kaos. Skema ini tentu saja telah dilakukan perhitungan yg matang dan tidak menyalahi ketentuan dari Afrakids Pusat.

Penanggung jawab:
Bunda: sebagai pimpro merangkap Humas, sekretaris, sie perlengkapan dan konsumsi.
Ayah: sie dokumentasi, sie akomodasi dan transportasi, sie angkut-angkut.
Pembagian tugas:
Ayah: membuat printout checklist barang, diskon, skema keuntungan reseller, keunggulan produk dan mencetak serta me-laminating, antar jemput.
Bunda: Menyiapkan stok dan alat tempur yg tersisa (selain yg di atas), memastikan semua aman terkendali.

Jam menunjukkan pukul 22.00 WIB. Saatnya diskusi disudahi.




#Level3
#TantanganHari7
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBundSayIIP

Rabu, 29 Maret 2017

Jeda Project

Game Level#3: My Family My Team

Senin,27/3/17 Saya bongkar kembali rak lemari. Saya cari materi bisnis dari Afrakids tentang persiapan bazar. Banyak hal dan banyak barang yang harus dipersiapkan untuk bazar. Saya mulai baca satu persatu untuk bekal saya memulai family forum selanjutnya. Rencana kami, family forum akan kami adakan sore ini. Manusia hanya bisa berencana, Allah SWT lah yang memutuskan. Suami saya lembur dan baru sampai rumah pukul 20.30 WIB. Beliau pasti lelah, dan pasti tidak akan fokus jika harus memulai family forum sekarang. Alhasil kami mengobrol biasa.. kemudian suami melihat kumpulan materi yang baru saya baca.
"Itu apa bun?"
"Tips trik bazar dari Afrakids, nanti ayah baca juga ya..Biar bisa menghadapi customer"

Tak disangka suami langsung membaca materi tersebut saat itu juga, bahkan beliau baru sempat menaruh tas dan belum ganti baju.

"Ayo,kita baca."

(Sambil ia tersenyum. Sama sekali tak ada keluhan capek atau lelah). Beliau membaca keras-keras dan mencerna kata demi kata. Sesekali kami bisa tertawa-tawa sampai terbahak entah apa kelucuan yg dibuatnya.

Tak terasa waktu menunjukkan pukul 22.00 WIB. Kami menyudahi "belajar" dan tak lupa saya bilang, "Ayah,besok family forum ya"..
Untung hari Selasa tanggal merah, tak seperti di tempat kerja dulu yg tanggal merah tetap masuk...Alhamdulillah, besok suami libur. Inilah hikmah dari pindah nya kami ke Jakarta. Kami menjadi lebih banyak waktu untuk berkumpul bersama.

#Level3
#TantanganHari6
#KuliahBundSayIIP
#MyFamilyMyTeam

Master Mind Project 1

Game Level#3: My Family My Team

Masih di hari Sabtu sore. Kami mengamati kembali hasil kerja team kami. Ada rasa puas dalam diri ternyata kami bisa menyelesaikan sebuah karya. Kami jajal gawangan baju portabel ini dengan menggantungkan pakaian-pakaian afrakids di atasnya. Lucu, warna-warni. Berulang kali kami tos merayakan kesuksesan. Ada rasa bangga. Oya, sebelumnya saya buatkan teh hijau hangat dan cemilan roti kering untuk disajikan.

Berulang kali suami memuji dirinya sendiri sebagai "insyinyur" pipa yang mengarahkan mana-dan-mana harus dipasang di bagian mana. Langsung saja berbagai ide muncul di benaknya. Mulai dari membuat gawangan baju susun, rak, taman hias berbahan dasar pipa, perabot dari pipa, toko baju yang asesorisnya dari pipa dan lain sebagainya. Wahh, sama sekali tidak menyangka suami akan se antusias itu. Padahal mulanya hanya ngikut aja, tugas bikin project nya istri. Tak disangka, setelah project selesai, tanpa diberitahukan esensi dari family project ini suami nyeletuk sendiri: "kegiatan seperti ini harus ada terus di rumah." Alhamdulillah.... bahagianya saya mendengar hal itu. Inilah hal menarik dan saya anggap sebuah "kesuksesan" dari adanya family project ini.

Tak lupa saya menanyakan juga, hal menarik apa yang suami dapatkan dari project ini. Kata suami, bagian paling menarik adalah saat memasukkan potongan-potongan pipa ke dalam knee atau T yang tak semudah apa yang terlihat di tutorial. Ternyata butuh tenaga ekstra agar pipa yang tertancap kencang. Alhamdulillah, suami cukup puas dengan hasil karya bersama ini.

Evaluasi dari project ini adalah..Saya baru saja mendapatkan info dari rekan ternyata debu pipa PVC ini bersifat kontaminan. Salah satu efeknya adalah menurunkan kejantanan. What's?? Perlu dicari sumber ilmiah nya untuk kami pelajari bersama 😊

Next project. Project kami minggu depan, insya allah SERUNYA BAZAR. Project akan mulai kami siapkan senin ini. Hari Ahad..saatnya olahraga dan silaturahim. Kami rehat sejenak. See You on Next Project....!!!!


#TantanganHari5
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBundSayIIP

Senin, 27 Maret 2017

The First Family Project

Game Level#3: My Family My Team

Sabtu,26/3/2017. Sudah kami rencanakan sebelumnya bahwa hari ini kami akan membuat project bersama. Tak disangka hujan deras mengguyur jakarta di pagi hari. Akhirnya sambil menunggu hujan reda, kami melakukan aktivitas harian biasa. Saya memasak dan menyapu, Suami mencuci. Kira-kira pukul setengah 11 hujan reda. Kami bersiap memulai project kami.

Nama Project: Gawangan Baju Portabel
Personil:
Ayah (Kapten Bibul) sebagai penanggung jawab project
Bunda (Sersan Nyonyon) sebagai asisten
Gagasan:
Beberapa minggu ini penjualan Afrakids sersan sepi karena hanya mengandalkan jualan online. Suatu saat kapten bibul dan sersan berjalan-jalan dan melihat ada spanduk seminar parenting yang terpampang di halaman sebuah sekolah swasta di Jakarta. Tiba-tiba terlintas ide dari sersan untuk mencatat kontak person panitia yang tertulis karena sersan sudah lama sekali sebetulnya untuk ikut bazar tapi kurang informasi dan bantuan personil. Setelah beberapa hari menghubungi panitia seminar, akhirnya pihak panitia meng-ACC juga produk afrakids untuk mengisi salah satu stand bazar mereka. Kebingungan sersan timbul ketika belum memiliki cukup alat tempur untuk bazar. Akhirnya diputuskan lah untuk membuat project ini.
Waktu Pelaksanaan: 
Sabtu, 25 Maret 2017 pukul 11.00-12.00 WIB
Teknis Pelaksanaan:
memilih bahan. Pilihan bahan dipasrahkan kapten pada sersan. Sersan memilih pipa PVC karna ringan, mudah didapat, murah, dan bisa dibongkar pasang.
melihat tutorial. Karna kami bukan orang yg terbiasa ngulik dengan perkakas, maka kami mencari tutorial membuat gawangan baju dari pipa PVC. PJ Browsing: Kapten Bibul.
Membeli bahan. Untuk tugas membeli bahan, kami berkolaborasi. Saya bagian mencatat apa saja yang dibutuhkan dan budgetting. Saya anggarkan Rp 200.000,00 untuk belanja kebutuhan ini. Dana diambil dari operasional Afrakids.  Kemudian kami berdua bersama menuju toko besi terdekat. Alhamdulillah, cukup berjalan kaki saja. Nah, tugas suami membeli bahan dan memastikan kembali barang yang dibeli sudah komplit. Kemudian kami berdua bergotong royong mengangkat pipa yang lumayan panjang dari toko besi hingga rumah.
Adapun bahan-bahan yg diperlukan adalah sebagai berikut:
Pipa pvc 1 inch (diameter 4m), knee 4 buah, T 4buah, gergaji pipa, meteran.
Cara pembuatan:
Potong pipa PVC 90 cm (2 buah)
Potong pipa PVC 70 cm (2 buah)
Potong pipa PVC 15 cm (4 buah)
Potong pipa PVC 7 cm (2 buah)

Gbr1. Pipa PVC 1 inch yg sudah dipotong

Rakit mulai dari bawah, menggunakan pipa PVC 7 cm. Tutorial bisa dilihat di: https://youtu.be/Qg8D5xJOuNE

Daan... Seperti inilah penampakan hasil kerjasama kami 😊

Gbr2. Gawangan baju portable

#TantanganHari4
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBundSayIIP

Minggu, 26 Maret 2017

Family Forum Part 2

Game level#3: My Family Project

Jumat,24 Maret 2017

Seperti biasa, saya disibukkan dgn rutinitas sehari-hari. Suami kerja. Alhamdulillah ternyata suami pulang lebih awal, sebelum Maghrib. Setelah mandi, solat Maghrib, makan malam bersama, solat isya, dan waktu bersantai pun tiba.. Mengalirlah obrolan yg akhirnya menjadi family forum kami.

Saya mulai membuka obrolan ttg kegalauan bazar yg akan saya ikuti. Bagaimana jika project perangkap tikus di cancel, diganti dgn project bazar? Suami setuju. Kenapa saya memilih project bazar? Karena selama hampir 3 thn berbisnis, saya belum pernah mengikuti sekalipun bazar. Belajar dari pengalaman teman-teman lain yang rutin bazar, berikut ini beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum bazar:
1. Personil. Harus lebih dari satu orang.
2. Produk.
3. Banner/spanduk (menyesuaikan tempat bazar)
4. Brosur yang sudah dilengkapi dgn kontak person kita
5. Tenda, meja, kursi (optional-kadang sudah disediakan panitia)
6. Gawangan baju,hanger,manekin
7. Serta persiapan fisik dan mental

Sebelum memulai family forum, saya sengaja sudah browsing terlebih dahulu display bazar dan bertanya sana sini terkait kebutuhan bazar. Jadi ketika obrolan dibawa ke family forum, persiapan lebih terarah dan langsung bisa diputuskan pembagian tugas masing-masing komponen keluarga yang terlibat. Berhubung saya hanya berdua saja dengan suami, maka tugas kami cukuplah banyak. Malam itu kami sepakat untuk membuat project alat tempur bazar terlebih dahulu. Komponen project keluarga kami breakdown sebagai berikut:

a. Sasaran
Measurable: terukur. Dalam 1 hari penyelesaian membuat alat tempur bazar
Tangible: nyata. Ada wujud barang/project yaitu gawangan baju 
Achievable: dapat dicapai. Ya. kami membuat project yang sangat murah, mudah, dan singkat pengerjaannya

b. Sarana
alat: pipa pvc, knee, T, meteran, dan gergaji pipa
budget: maksimal 200.000

c. SDM
Penanggungjawab pelaksanaan: Ayah

d. Waktu
Jadwal Pelaksanaan: Sabtu 25 Maret 2017
Durasi: @hari 1 jam

e. Nama Projek: Gawangan Baju Portabel


#TantanganHariKe3
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBundSayIIP

Jumat, 24 Maret 2017

Berubah Haluan..

Game Level#3: My Family Project

days 2
Kamis,23 Maret 2017. Masih belum ada pembahasan lebih lanjut tentang project karena suami harus bekerja dan saya disibukkan dengan kegiatan fogging di kampung kami. Hari ini suami dijemput abang gojek karna saya minta ijin memakai motor untuk "mengungsi" dari fogging. Seminggu sebelumnya sudah dilakukan fogging siklus 1 dan saya pusing teler seharian karna asap fogging yang begitu menyengat. Itu alasan saya mengungsi.

.....
Saya putuskan mengungsi ke tempat saudara sepupu yang tak jauh dari rumah. Saat itu jakarta diguyur hujan deras dari dini hari sampai menjelang dhuhur. Sambil menunggu hujan reda, saya buka HP. Saya baca chat beruntun yang baru masuk karna di rumah kami susah sinyal. Ternyata di rumah sepupu, sinyal lancar. Ada chat masuk dari panitia bazar sebuah seminar parenting yg saya hubungi sebelumnya. Oya, kebetulan saya berbisnis Afrakids (produk anak muslim) dan belum pernah mengikuti bazar, selama ini hanya mengandalkan online saja. Pikir saya, mumpung sekarang ada di Jakarta..cari info mudah..karna ada saudara. Seminar-seminar parenting juga bertebaran dimana mana. Pasti banyak penyelenggara bazar dengan budget miring. Apa salahnya dicoba.

...
Bazar.. langsung saya browsing display bazar. Saya lihat apa saja perlengkapan yang dibutuhkan untuk bazar. Oh, NO. Saya belum punya gawangan baju dan rak. Waduhh..beli di pasar Jatinegara banyak. Tapi...males sama macetnya. Belum bawa nya karna kami hanya ada 1 motor. Belum harganya. Langsung putar otak. Aha! bagaimana kalau membuat gawangan baju sendiri dari pipa PVC. Saya pernah lihat di pinggir jalan, ada pedagang kaki lima yang menggunakan pipa PVC untuk menggantung baju-baju dagangannya. Bazar masih minggu depan. Ada waktu seminggu untuk menyiapkan alat tempur.

...

Sampai rumah, saya dikagetkan dengan banyaknya kecoak bertebaran di lantai rumah. Rupanya para kecoak pingsan menghirup asap fogging.Btw, apa kabar dengan tikus-tikus saya? mati kah? seharian setelah fogging itu sama sekali tak terlihat. Bagaimana dengan project kami? atau kah harus diganti dengan project gawangan baju ini? Saya butuh diskusi. Menunggu suami tak kunjung pulang. Batre HP habis. Saya tidak tahu suami memberi kabar kalau beliau lembur. Jam 10 malam beliau baru sampai rumah. Rencana family forum tertunda untuk sementara waktu...

#TantanganHari2
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBundSayIIP



*begini kira-kira penampakan gawangan bajunya

Project Oh Project


Game Level#3: My Family Project
days 1

Hari Rabu, 22 Maret 2017 sore setelah tantangan 10 hari "My Family Project" diumumkan. Langsung saya forward materi dari kelas bunda sayang ke HP suami. Tentu saja suami tidak sempat membukanya. Awalnya sangat..sangat kebingungan. Kebingungan karna kami hanya berdua, belum ada anak-anak. Project nya tentu harus lebih "berbobot." 

Malam selepas isya, suami baru pulang kerja. Langsung saya cecar dengan obrolan seputar kebingungan saya tentang project. Saya minta beliau membaca materi yg saya forward kan. Hihi. Saya akui komprod nya kurang. Tidak memilih waktu yg tepat. Alhamdulillah...suami baik hati banget mau menanggapi. Mengalirlah family forum kami...

Awalnya saya memiliki ide dengan tema silaturahmi. Kebetulan kami baru pindah domisili ke Jakarta. Belum kenal dengan tetangga sekitar. Apalagi Jakarta..yg katanya masyarakatnya individualis. Tapi kata saudara yang kebetulan tinggal satu daerah dengan kami, warga sekitar disini kebanyakan orang jawa. Jadi semestinya mereka lebih memasyarakat.

Saya masih bingung konsep silaturahmi untuk project kami. Suami mengusulkan dimulai dari weekend, silaturahmi door to door. Tapi tetangga kanan-kiri nasrani. Bingung memulainya. Tiba-tiba suami ada ide lain. Terinspirasi dari video perangkap tikus yang baru ditontonnya di youtube channel dan kebetulan 2 hari sebelumnya kami menemukan tikus unyu-unyu di rumah kami, suami mengajak membuat perangkap tikus ramah lingkungan. Ide nya menarik, unik, dan bermanfaat!! Saya langsung setuju. Jadilah malam itu kami menonton tutorial cara membuat perangkap tikus via youtube.Haha

*foto hanya ilustrasi

#TantanganHari1
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBundSayIIP

Rabu, 15 Maret 2017

Sebuah tindakan kecil untuk perubahan besar

Aliran rasa #tantangan 10 hari Melatih Kemandirian

Saya paham betul..tak mudah mengubah kebiasaan orang lain pun kebiasaan sendiri yg "terlanjur" menjadi budaya bahkan puluhan tahun dilakukan dan diulang ulang setiap harinya. Merubahnya sama hal nya mengajari anak kecil yg belum tahu apa-apa menjadi tahu apa-apa.

Ya..karena segala tindakan dan pola pikir kita saat ini adalah hasil pengalaman belajar kita di masa lampau. Jika saja ego berbicara, akan seperti ini jadinya:
...bukan salah saya gak bisa masak.. Ibu saya dulu selalu menyuruh saya menyingkir setiap kali beliau masak. (Misalnya)...

Tapi, bukan ego yg diperlukan disini. Melainkan sebuah kesadaran besar bahwa seperti itulah saya "dibentuk" dan ternyata hasilnya "kurang sesuai harapan". Maka, saya harus " meninggalkan kebiasaan lama dan "membenahi" nya dari awal lagi menjadi lebih baik untuk menjadi teladan bagi anak-anak saya nanti.

Itulah pembelajaran yg saya dapatkan dalam mengerjakan tantangan kemandirian ini. Pembelajaran itu pula lah yg saat ini berulang-ulang saya tanamkan kepada suami. Aliran rasa ini bukanlah akhir dari selesainya tantangan kami, tapi ini adalah awal bagi kami untuk terus belajar dan belajar memantaskan diri sebagai calon orang tua kelak. Masih banyak kekurangan yg kami miliki sehingga saya, khususnya seringkali merasa banyak banyak bersyukur Allah memberikan lebih banyak kesempatan bagi saya untuk belajar (daripada yg lain) tentang menjadi ibu profesional sebelum saya benar-benar mendapatkan gelar ibu.

#GameLevel2
#AliranRasa
#KuliahBundSayIIP

Kamis, 09 Maret 2017

LEVEL#2: MELATIH KEMANDIRIAN Days 10

:: YES, I CAN ::

Minggu pagi. Seperti biasa, waktunya olahraga pagi. Aku dan suami sepakat, minggu ini kami akan lari pagi di TMII. Kebetulan lokasinya hanya 15 menit dari rumah. Selesai siap-siap, aku mengeluarkan motor dari ruang tamu yang berfungsi sementara menjadi garasi di malam hari.

          "Aku aja yah...yang manasin motornya," ujarku bersemangat.
          "Emang bisa? suami tampak meremahkan.
          "Bisa dong..." jawabku mantap.

GLUDAK. Caraku mendirikan motor dengan 2 kaki masih kasar. Suami sampai keluar teras.Hahaha.

          "Bunda...pelan-pelan to"
          "Yang penting kan bisaa" eyelku

Tiba saatnya menstarter. Hentakan pertama..kedua..ketiga..kelima.. belum juga berhasil. Suami keluar lagi..

          "Butuh bantuan?"
          "Belum, coba lagi" 

dan entah hentakan ke berapa, akhirnya nyala juga motornya. Yeayy berhasil. Ujarku dalam hati. Keluarlah suami, dan langsung lah dinasihatin ini itu. Katanya, nyalakan motor tuh sekali hentakan aja. Yang kenceng hentaknya..bla..bla..bla,, Lah perasaan saya juga menghentak, bukan mengayun mendayu dayu.hehehe. Saya berhasil menyelesaikan tantangan ini. Sepertinya masih harus diteruskan di tantangan saya berikutnya.

#Level2
#KuliahBundSayIIP
#MelatihKemandirian

Selasa, 07 Maret 2017

:: I CAN DO IT..!! BY MYSELF ::


LEVEL#2 : MELATIH KEMANDIRIAN Days 9

Tantangan hari ke 9 melatih kemandirian kali ini saya manfaatkan untuk melatih diri saya sendiri mendirikan motor dengan dua standart dan men-starter menggunakan kaki. Sebelum tantangan ini dimulai pernah mencoba dan berhasil, namun jika ada suami, saya lebih senang untuk meminta tolong kepadanya.hehe. Bisa karna terbiasa. Jika tak mau membiasakan akhirnya jadi tak terbiasa lagi. Hal ini yang menimpa saya. Kenapa saya kekeuh ingin bisa melakukan 2 hal ini?

Pernah membaca manual book perawatan motor di buku service motor yang anda beli? saya membaca itu. Tahun 2011 saya dibelikan bapak motor matic karna "dianggap gagal" mengendarai motor manual. Sebelumnya saya belajar motor manual dan tak pernah mulus saat mengganti gigi 1 ke 2, atau mundur dari 3 ke 1. Karna (mungkin), bapak sudah tua dan capek mengantar anaknya kemana-mana, alhasil saya dibelikan motor matic yang notabene tak pernah belajar motor matic sebelumnya. Alhamdulillah, percobaan pertama saya dengan motor matic langsung saya lakukan di jalan raya. Perjalanan dari rumah menuju kampus yang berjarak 6 km lebih. Prinsip utamanya adalah jangan ngebut, ngerem dengan 2 rem tangan, dan jangan nyalip kendaraan besar seperti truk dan bis.hehe.

Trus, apa hubungannya dengan manual book? Nah. di manual book yang saya baca, cara perawatan motor matic salah satunya adalah dengan rajin memanaskan motor sebelum digunakan. Saat masih tinggal bersama orang tua, bapak yang setiap hari rajin memanaskan motor bahkan mencucinya. Ternyata memanaskan motor matic merk "b*at" dengan seri seperti milik saya adalah harus dengan mendirikannya dengan 2 kaki dan starter kaki untuk awal pertama sebelum digunakan. Jika motor tidak di berdirikan dengan 2 kaki, maka ia tak dapat di starter. Yasudahlah.. karna berat sekali bagi saya (saat itu) untuk melakukan keduanya, toh bapak sudah rajin melakukan setiap hari, jadi saya tidak pernah mencoba.

Nah, setelah menikah ini....ternyata ketauan, suami bukan tipe perawat motor seperti lelaki kebanyakan. Jarang memanaskan motor, apalagi mencuci motor sendiri. Waktu itu, saya hendak kirim paket afrakids ke reseller saya, tiba-tiba motor tidak mau nyala distarter tangan. Waduh, gimana inii...padahal paket harus dikirim ke jasa ekspedisi saat itu juga. Untung ada tetangga. Oleh tetangga, motor saya di starter kaki dan alhamdulillah mau nyala. Berawal dari kisah itulah, saya bertekad untuk bisa mendirikan motor dengan 2 kaki dan menstarter nya.

Tantangan 1 saya kali ini, BERHASIL..!! Saya mampu mendirikan motor dengan 2 kaki meskipun "masih kasar" dan miring kemana-mana. Tantangan berikutnya adalah menstarter motor menggunakan kaki. Biasanya cukup 1 kali hentakan saja di kaki para lelaki (tsahhh). Daaannnnn....di tangan saya butuh..... 20 kali lebih hentakan baru motor mau nyala.Hadeehhh. Hampir menyerah di hentakan ke berapa entahlah. Mengatur nafas sekejap lalu mencoba lagi. Bukan saya namanya kalau menyerah,hehe. Alhamdulillah...2 tantangan berhasil dalam satu waktu. Suami saya kaget waktu akan berangkat, melihat motor sudah berdiri tegak dan dipanaskan.heheh.

#Level2
#KuliahBundSayIIP
#MelatihKemandirian

Minggu, 05 Maret 2017

:: Melatih Konsistensi Perilaku Part 2 ::

GAME LEVEL#2: MELATIH KEMANDIRIAN Days 8

Karakter muncul dari pembiasaan. Pembiasaan tidak cukup hanya 10 hari, 1 bulan, atau 1 tahun. Pembiasaan itu butuh waktu seumur hidup. Seperti pagi ini, karena bangun kesiangan.. sepertinya suami lupa untuk menaruh barang-barang kembali di tempatnya. Handuk masih tergeletak, baju kotor belum ditaruh di tempatnya, dan lain-lain. Saya yang dalam kondisi terburu-buru menyiapkan rutinitas pagi juga lupa untuk mengingatkan. Suami buru-buru berangkat. Daan... setelah suami berangkat barulah saya sadar barang-barang tergeletak di tempat yang tidak semestinya. Terpaksa saya lah yang membereskan semuanya. Karna jika menunggu suami pulang terlalu lama. OK fix.

Alhamdulillah, saya sudah lebih santai menghadapi situasi seperti ini. Berusaha menurunkan perfeksionisme dalam diri saya dan berusaha memahami usaha suami melakukan perubahan. Mungkin ada banyak kelemahan juga pada diri saya meskipun ketika saya meminta suami menyebutkan kelemahan saya, beliau bilang tidak ada. Padahal saya sungguh-sungguh meminta untuk mengevaluasi diri saya.

#Level2
#KuliahBundSayIIP
#MelatihKemandirian

Jumat, 03 Maret 2017

:: Menengok Konsistensi Perilaku ::


GAME LEVEL #2 : MELATIH KEMANDIRIAN Days 7

Masih ingat tantangan 10 hari menaruh atau mengembalikan barang ke tempatnya untuk suami? Masih doong.... ini baru hari ke 7. Alhamdulillah selama 6 hari pengamatan, perubahan cukup signifikan sudah mulai terlihat.. kadang masih saya kode sihh...dengan lirikan atau tunjukan tangan, tapi sudah tidak dengan omelan seperti sebelum-sebelumnya.hihi.

Ada kejadian lucu. Setelah terbiasa menaruh barang di tempatnya, suami masih saja sering lupa dimana menaruh barang-barang nya. 

"bun, jaketku dimana?" (padahal jaket beliau gantung sendiri di gantungan jaket)
"bun, hp ku dimana?"
"bun, kunci motornya dimana?"

Saya hanya menjawab, "emang naroh nya dimana tadi?"

Mungkin nih mungkin... hanya tebak-tebakan saya aja. Suami biasa menaruh barang-barang di tempat yang terlihat di mata beliau yaa....jadi, begitu barang-barang tersimpan rapi di tempatnya malah merasa kehilangan.hihi

#Level2
#KuliahBundSayIIP
#MelatihKemandirian

# Bersahabat dengan setrika

GAME LEVEL #2: MELATIH KEMANDIRIAN Days 6

Yeyy...!!sudah hari ke 6. Sudah mulai bisa membiasakan diri mengambil alih tugas menyetrika. Awalnya saya hanya menyetrika baju kerja suami saja, 1-2 pcs lalu cabut kabel setrika. Dipikir-pikir lagi boros listrik. Saya pun menyisipkan agenda menyetrika ke dalam glondongan tugas yang harus diselesaikan. Saya terbiasa mencuci 2 hari sekali (karna gak pake mesin dan area jemur terbatas). Untuk menytrika, saya tetapkan seminggu 1x, saat weekend di pagi atau sore hari. Masih butuh waktu untuk benar-benar menyukai aktivitas menyetrika. Rasa malas saat hendak memulai, atau merasa lelah dengan aktivitas yang saya anggap lebih "penting" adalah godaan terbesar. Meringankan 1 pekerjaan yang tadinya di handel suami. Semoga suami lebih punya banyak waktu untuk istirahat di rumah dan menikmati "ME TIME" nya... hanya itu alasan saya.

#Level2
#KuliahBundSayIIP
#MelatihKemandirian

Rabu, 01 Maret 2017

:: Berteman dengan Setrika ::


GAME LEVEL #2: MELATIH KEMANDIRIAN Days 5 

Tak terasa sudah separuh perjalanan menjalankan tantangan 10 hari melatih kemandirian, masih butuh perjuangan panjang untuk tetap bisa istiqomah sepanjang hayat menjalankan ini semua. Hari ini saya melatih kemandirian diri saya sendiri yaitu menyetrika. Ya! menyetrika. Bukan karna saya tidak bisa menyetrika tapi karna saya tidak suka. Saya paling malas menyetrika. Paling jika ada acara di luar, saya baru menyetrika. Itupun kadang saya memilih baju yang anti kusut agar tidak usah menyetrika.haha. Dulu sewaktu suami masih kerja di proyek, pakaian nya tidak pernah saya setrika, karna pakaian nya antikusut juga.hihi. Nah, karna hampir 3 mingguan ini suami pindah kerja ke kantor, seragam proyek berganti seragam kantor yaitu atasan hem dan celana kain, mau tidak mau saya menyetrika pakaiannya.

Jadwal harian saya berubah. Kini, ada agenda menyetrika disana. Awal-awal menyetrika, saya banyak mengeluh. Ini kenapa kusut terus, ga licin-licin. Itu umpat saya. Saya juga hanya menyetrika pakaian kerja suami saja yang hanya 2-3 pcs. Duuhhh....pilih ngepel atau ngosek kamar mandi deh daripada disuruh setrika.Sumpah! Masih belum ikhlas rasanya... kerja jadi berat.hehe

*beralih ke observasi perubahan kemandirian suami*
Hari ini sepulang kerja, suami langsung meletakkan tas, helm, kunci motor di tempatnya :)
Selepas mengaji, al quran masih tergeletak di kursi. Saya diamkan. Beberapa menit kemudian, al quran sudah ada di tempatnya. Good Job..!! ^^

#Level2
#KuliahBundSayIIP
#Melatih Kemandirian