Minggu, 30 April 2017

Membuat Menu Resep Masakan baru

Level#4: Mengamati Gaya Belajar

Hari ini, Ahad 30 April 2017 kebetulan saya sedang mudik di Solo. Saya ingin menunjukkan karya saya kepada orang tua. Saya ingin memasak untuk dinikmati seluruh anggota keluarga. Disinilah suami mengamati gaya belajar saya.

☑ Browsing menu resep sebelum eksekusi memasak walaupun saya pernah memasak menu yang sama
☑ Membuat catatan kecil apa yg harus dibeli
☑ Mengira Ira takaran (tidak sesuai resep) dan lebih percaya rasa

#Level4
#TantanganHari7
#MengenalGayaBelajar
#KuliahBundSayIIP

Jumat, 28 April 2017

Observasi 1 tahap 2

Level#4: Menemukan Gaya Belajar

☑ Mudah terganggu suara jika sedang belajar
☑ Tidak bisa duduk diam di tempat belajar
☑ Menghafal dgn cara menyebut keras-keras
☑ Membuat catatan untuk mempermudah belajar
☑ Menstabilo bagian penting saat belajar
☑ Suka mencorat-coret buku dgn gambar

Itulah gaya belajar pada diri yg saya amati selama ini. Sementara checklist sampai disini dulu, butuh pengamatan lebih untuk mengetahui gaya belajar saya

#Level4
#TantanganHari5
#GayaBelajar
#KuliahBundSayIIP


Rabu, 26 April 2017

Checklist Observasi

Level#4: Mengenal Gaya Belajar

Dari hasil pengamatan sementara, ini gaya belajar yg dimiliki suami.

Visual:
☑ Betah duduk lama saat bekerja
☑ Tidak mudah terganggu keadaan sekitar
☑ Mencatat kembali di catatan kecil
☑ Ketika belajar hal baru lebih sering melihat video tutorial (meskipun tanpa suara)
☑ Men-screenshoot rute2 di GPS ketika akan berkendara di tempat baru
☑ Ketika membaca, melihat gambar terlebih dahulu
☑ Browsing terlebih dahulu untuk mengetahui sesuatu

Auditori:
☑ Menunggu instruksi / memastikan ada instruksi terlebih dahulu sebelum bertindak
☑ Terkadang, menggunakan laptop sambil mendengarkan musik

Dari kesimpulan sementara ini, gaya belajar suami masih dominan visual learner. Observasi sesungguhnya tentu membutuhkan waktu yg lebih lama agar mendapatkan data yg valid dan reliabel

#Level4
#TantanganHari5
#GayaBelajar
#KuliahBundSayIIP

Selasa, 25 April 2017

Observasi 3

Level#4: Menemukan Gaya Belajar

Ternyata lebih besar tantangannya ketika meng observasi gaya belajar orang dewasa. Apa yg kita amati di aktivitas sehari-hari terkadang tidak menjadi kunci. Berbeda pada anak-anak, kita bisa membuat aktivitas bersama yg menstimulus maupun menggali gaya belajarnya.

Mengamati gaya belajar suami ini pun besar tantangannya. Karna suami lebih banyak menghabiskan waktunya di kantor. Tapi mungkin ini bisa jadi petunjuk.

Semalam saya meminta tolong suami untuk berbelanja di supermarket yg ada di lantai dasar kantornya. Semua kebutuhan saya catat di SMS. Sepulang kerja sekitar pukul 21.00 WIB suami menelepon saya untuk memastikan daftar catatan yg saya berikan. Pun ketika merk yg saya minta tidak ada, suami menelepon saya untuk memberitahu alternatif nya. Sesampainya di rumah, suami memberikan barang belanjaan kepada saya, menyerahkan nota belanja, dan ternyata beliau mencatat lagi sms dari saya di notes kecil miliknya. Hayoo... Kira-kira gaya belajar apa inii?? 😊
.
.

Nb: maaf tanpa foto. PR dikerjakan di depan JNE. Note ketinggalan di rumah belum difoto. Mumpung ada motor bisa keluar rumah.Di rumah tidak ada sinyal


#Level4
#TantanganHariKe4
#GayaBelajar
#KuliahBundSayIIP

Minggu, 23 April 2017

Observasi 2

Level#4: Mengenal Gaya Belajar

Alhamdulillah ala kulli hal... Malam Ahad dan hari ini saya didera batuk berdahak parah. Tenggorokan, kepala, dan dada rasanya gak karuan. Tidur malam pun jadi tak nyenyak. Di saat2 seperti ini ternyata ada yg menaruh perhatian pada saya. Karena saya tidak ingin diperiksakan ke dokter atau minum obat kimia, suami saya berinisiatif mencarikan obat herbal untuk saya. Langsung browsing lah beliau, mencari obat herbal pereda batuk. Saya sih tau...Tapi saya diamkan saja bapak satu ini mengeksplor rasa ingin tahu nya.Hehe.
.
Akhirnya beliau menemukan juga obat batuk alami, diantaranya jeruk nipis, jahe, dan kencur. Diapakan rempah-rempah ini? Katanya bertanya.. dibersihkan, seduh pakai air panas saja, Yah. Kataku.
Hmm.... Saya dapat mengambil 2 poin disini.
1. Beliau browsing dulu untuk mengetahui sesuatu
2. Beliau menunggu instruksi dari saya sebelum melakukan sesuatu yg di luar keahliannya.
.
.
Kira-kira apa ya...Gaya belajarnya? 😊, Keep the data dulu yaa....


#TantanganHari3
#Level4
#GayaBelajar
#akuli

Sabtu, 22 April 2017

Observasi 1

Game Level 4: Mengenali Gaya Belajar

Terkadang seseorang sulit untuk meng introspeksi dirinya sendiri. Alhasil, saya terlebih dahulu mengamati gaya belajar suami.
.
☑ Suami, ketika belajar sesuatu hal baru lebih sering melihat video tutorial.
☑ Ketika disodori buku, hanya dilihat sekilas dan lebih tertarik melihat gambarnya.
☑ Jika sedang di depan laptop, tidak mudah terganggu dengan keadaan di sekitarnya, betah duduk lama, tapi jarang bekerja menggunakan musik.
☑ Jika ingin pergi ke suatu tempat yg belum tau rute perjalanannya, langsung buka GPS dan men screenshoot rute demi rute yg harus dilalui.
☑ Selalu melewati rute yg sama ketika berangkat dan pulang kerja sesuai dengan rute yg dia ketahui.

Sementara, checklist pengamatan sebatas itu dulu yaa...


#TantanganHari2
#Level4
#GayaBelajar
#KuliahBundSayIIP

Flashback masa lampau...

Game Level#4: Mengetahui gaya belajar anak.

Berhubung kami belum memiliki anak, kami berusaha mengobservasi gaya belajar kami sendiri. Istilah gaya belajar ini sudah saya kenal lama sejak jaman kuliah namun tidak terlalu saya pedulikan dan saya anggap hanya materi perkuliahan biasa. Ternyata gaya belajar ini sangat berpengaruh pada "kesuksesan" seseorang karena dengan belajar menggunakan gaya nya masing2, anak akan lebih cepat dan mudah menangkap informasi di sekitarnya.

Saya pribadi merasa, (di jaman saya) sekolah-sekolah di Indonesia kurang banyak memiliki variasi atau pun memfasilitasi pendidikan dan pengajaran sesuai gaya belajar anak. Mayoritas menggunakan gaya visual dan auditori saja padahal masih ada satu gaya belajar lainnya yaitu gaya belajar kinestetik. Akibatnya, anak-anak yg memiliki kecerdasan kinestetik dianggap sebagai pembuat onar karna di kelas sering gaduh, banyak bergerak, dan usil. Saya masih ingat betul teman SD saya, yg dijuluki guru si pembuat onar justru lulus dengan nilai tinggi, diterima di sekolah favorit, dan sekarang menjadi pengusaha muda.

Lalu, apa gaya belajar saya? Saya akan sedikit bercerita. Saya pernah mengikuti serangkaian tes psikologi untuk mengungkap tentang gaya belajar dan kecerdasan. Dan tau apa gaya belajar saya? Di hasil tes tertulis gaya belajar saya adalah kinestetik. Sama sekali tidak sesuai dugaan karna sebelumnya pernah mencocokkan dengan item yg ada, dan saya tidak ada sama sekali kinestetik2 nya. Kenapa bisa begitu? Entahlah.. ini masih menjadi tanda tanya sampai sekarang... Saya sempat menduga, apa karna di sekolah lebih sering "memfasilitasi" anak-anak dengan gaya belajar visual dan auditori sehingga gaya belajar saya seperti "tenggelam" karna kurang stimulus???

#TantanganHari1
#Level4
#GayaBelajar
#KuliahBundSayIIP

Nb: ngetik di TMII sambil sarapan mendoan 😂

Jumat, 14 April 2017

Ketika yg biasa terasa istimewa

Aliran rasa: My Family My Team

Hari-hari kami nikmati berdua saja di tanah rantau. Walau sebenarnya intensitas bertemu suami hanya malam menjelang tidur dan pagi ketika suami akan berangkat kerja. Di tulisan sebelumnya pernah saya ceritakan.. suami kerja hari Senin-Jumat pukul 07.30-22.00 (atau lebih) dan Sabtu pukul 07.30-18.30 (atau lebih) tanggal merah tetap masuk, hari Ahad masuk jika si bos memanggil. (Dispensasi hari Ahad libur bagi suami yg mengajak keluarganya ke rantau). Oya, rata2 teman suami jarang yg membawa istri dan anaknya ke rantau, rata2 gak betah dan minta pulang lagi. Bisa dibayangkan betapa sepinya hidup saya.

Sampai akhirnya suami dipindahtugaskan ke kantor pusat. Dengan hari kerja senin-jumat pukul 08.00-17.00 (tapi kenyataan,rata2 pulang di pukul 21.00), Sabtu-Ahad libur, tanggal merah libur. Doa yg selalu kami panjatkan akhirnya terkabul tanpa harus meminta mutasi. Konsekuensi nya, saya bisa ditinggal dinas seluruh Indonesia minimal 3 hari dan maksimal 2 Minggu (Alhamdulillah belum ada DL..) dan gaji yg menyusut dari sebelumnya (tapi insya Allah lebih berkah).

Sangat...Sangat bersyukur dengan takdir Allah SWT ini, tak bisa membayangkan jika suami masih kerja di kantor lama.. menyusun project keluarga barangkali menjadi mustahil dilakukan. Alhamdulillah, suami sangat antusias dan menikmati prosesnya walau awalnya beliau "ngikut" karna istrinya minta tolong saja. Bahkan di akhir project beliau sempat berangan begini dan begitu dengan project lainnya.

Jujur saya sempat mengalami bosan karena kemana2 berdua saja, ngobrol juga lama lama jenuh..Karna sudah terlalu banyak yg kami obrolan hanya berdua saja. Tapi dengan project ini, seperti ada sesuatu yang baru. Ada kolaborasi, ada komunikasi, ada ide, dan ada "product" yg kami buat. Walaupun sederhana, ketika dikonsep dengan matang, "rasanya" juga semakin "ngena".

Sempet Baper juga karena teman yg lain bisa beraktivitas membuat project bersama buah hati tercinta. Apalagi saling curcol di grup whatsapp. Sepertinya seru sekalii...Dan Tentu tantangannya lebih berat ya.. saya hanya bisa menyimak dalam diam saja. Karna cerita saya tak semenarik cerita ibu-ibu lainnya.

Sempet menitikkan air mata karena rindu sosok mungil di tengah-tengah kami. Rindu mendidik sepenuh hati sesuai dgn apa yg telah banyak IIP berikan. Khawatir jika ilmu ini menguap begitu saja jika tak lekas dipraktekkan.

Ah..Campur aduk pokoknya mengerjakan tantangan ini...

#AliranRasa
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBundSayIIP

Rabu, 05 April 2017

Lupa lagi..

Sabtu, 5/4/2017

Hari ini suami masuk kerja. Beliau berjanji membawakan print out alat tempur bazar yang seharusnya sudah diselesaikannya kemarin. Sampe rumah ternyata....lupa lagi. Yasudahlah... agenda weekend kali ini dialihkan ke beres-beres rumah saja.

Suami pulang menjelang maghrib. Selepas solat, makan, dan beristirahat sebentar..beliau masih asyik kembali dengan pekerjaan kantornya. Yasudahlah..kalau sudah begini tak bisa diganggu gugat. Alhasil sabtu malam ini sama sekali tak produktif. Saya memilih menyalakan televisi yang sebenarnya tak ingin saya tonton. Tak terasa sudah malam... saya bergegas ke kamar untuk tidur.

==========================================================================
terkadang kejenuhan melanda pada IRT yang belum memiliki momongan seperti saya. Apalagi jika harapan tak sesuai dengan kenyataannya. Cita-cita saya adalah menjadi IRT yang bisa mengantarkan anak-anak saya menjadi soleh-solehah dan bermanfaat untuk umat. Selalu saya bayangkan ketika saya menikah dan mempunyai anak, akan saya praktekkan ilmu-ilmu parenting yang selama ini saya pelajari. Betapa bahagianya terus belajar sebuah ilmu sekaligus mempraktekannya. Tapi harapan itu kembali memudar saat menstruasi kembali mendatangi saya. Gagal lagi..gagal lagi.. saya merasa hanya menjadi manusia teori saja. Saya merasa sama saja..percuma mempelajari teori. Hanya akan menguap begitu saja jika tidak dibarengi dengan praktek.. Keputusan bulat bahwa setelah menikah saya akan resign...mengikuti suami yang kerja pindah-pindah kota, demii..seorang anak, rasanya sia-sia saja. Bahkan semakin banyak orang yang mengasihani saya.. lulusan sarjana, tak bodoh..hanya luntang luntung di rumah saja. Suami selalu pulang larut malam..bahkan cenderung tak peduli usia istrinya semakin menua dan belum memiliki anak. Apalagi setelah tahu bahwa keturunan tak kunjung hadir disebabkan dari pihak suami, semakin banyak orang membujuk untuk bekerja lagi, berkarya lagi. Tidak...saya tak ingin bekerja di luar rumah..tapi saya juga tak mau menjadi tidak produktif seperti ini..

"Ya Muqollibal Qulub...tsabbit qolbi alaa diinik"
"Ya Muqollibal Qulub..tsabbit qolbi alaa thoo'atik"

#Level3
#TantanganHari11
#KuliahBundSayIIP
#MyFamilyMyTeam

Sabtu, 01 April 2017

Salah Jadwal

Game Level#3: My Family My Team

Jumat,31/3/17
Tak terasa sudah hari Jumat lagi. Pagi ini saya baru sadar kalau saya salah jadwal. Ternyata Sabtu ini masih tanggal 1 April 2017, saya pikir tanggal 8 April. Berarti masih ada waktu prepare bazar sepekan lagi.Fiuhh...

Lega. Karna printout dari suami belum juga selesai. Ada insiden yg sempat dialami suami. Ceritanya kemarin suami lembur di rumah mengerjakan tugas kantor. Dan hari ini...Di kantor, laptop suami sama sekali tidak mau menyala. Padahal semua data ada disitu, termasuk printout untuk keperluan bazar. Keteledoran kami, data-data tersebut tidak kami backup ke flashdisk atau hardisk. Waktu tinggal sepekan, untuk servis laptop apakah mencukupi waktunya, kami tak tahu.

Alhasil malam itu sepulang kerja suami terlihat lesu. Saya ajak bercanda, jawabannya nyinyir.
" Itu laptopnya capek..Dari pagi sampe malem dibuat kerja. Mesin laptop kan bisa panas juga. "
" Coba dinyalakan lagi," pintaku
.
.
Daan... Kunfayakun,
Laptop yg di kantor tidak mau nyala sama sekali, langsung menyala di rumah. Tak ada eror sedikitpun. Langsung saya minta suami menyimpan data-data penting di hardisk. Alhamdulillah....Masalah kami teratasi juga.

Sabtu ini, suami lembur kerja di kantor. Jadi, pekan ini tidak ada aktivitas bersama. Tak terasa purna sudah tantangan 10 hari yang kami kerjakan. Tapi insya Allah, project kami masih berlanjut. Project besar kami, "BazaR seRu"...Masih on progress. Doakan kami yaa..!!!



#Level3
#TantanganHari10
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBundSayIIP