Senin, 29 Oktober 2012

Positive thingking

Kalimat yang mudah diucapkan
namun sulit untuk dipraktekkan
walau mencoba dan trus mencoba..

Selalu saja ada suara...
yang membuat panas telinga..
dan meledak hati..
entah darimana datangnya...
tak jelas sumbernya..
dan hanya mendengar pengaduan dari satu orang
...yang sama...selalu dia

Apakah benar...
atau sekedar memancing emosi?
seperti itukah teman yang baik?
kalau iya..mengapa harus menyulut api?
Is she friend or foe?
tapi kembali lagi...
semuanya berpulang pada positive thingking



Jumat, 19 Oktober 2012

..dan pion kecil mulai bergerak...

Jarang-jarang bisa "free" habis bel pulang bunyi (sebenarnya ngga ada bel nya sih)...
ngobrol dengan partner kerja...saling membuka diri..berusaha mengakrabkan diri satu sama lain tanpa ada basa-basi...dan hari ini istimewa karena diakhiri dengan "shopping" bersama..eh, lebih tepatnya menemani shopping...^^
berharap,, semua ini tulus..bukan karna ada maksud..dan kepercayaan yang mulai tumbuh ini, akan tetap tumbuh dan terpelihara sebagaimana mestinya. Semoga :)

Kamis, 18 Oktober 2012

10 Tips untuk Mengambil Hati "Bos"

Ups..jangan salah persepsi dulu..kalo anda membaca Judul ulasan kami diatas...
Maksud dari judul kami diatas adalah ,,adalah tips yang jitu bagi anda agar menjadi karyawan yang tepat dan sesuai dengan keinginan atasan "Bos" anda. 
Kami menyajikan 10 tips jitu  untuk anda agar selalu dapat diandalkan oleh atasan anda, yaitu :  
1. Loyalitas kerja
Tunjukan Loyalitas kerja serta rasa hormat andakepada bos anda dengan cara tidak membicarakan kejelekan dia terhadap sesama rekan kerja lainnya.
2. Team player
Buktikan kepada sesama rekan kerja atraupun pada atasan bahwa anda mampu bekerja sama secara team (team work) dan anda juga memiliki empati yang tinggi kepada rekan sesama team
3. Menjaga nama baik atasan 
Dengan cara menyelesaikan tugas secara teat waktu dan sempurna, Berikanlah ide cemerlang anda kepada atasan agar dapat membawa nama baik divisi anda.
4. Memperluas Wawasan 
Anda wajib memantau / meng-update perkembangan bidang pekerjaan yang anda tekuni saat ini dengan membikin jurnal / weekly report / mengikuti seminar atau yang lainnya.
5. Tidak Perhitungan 
Jika tugas anda sudah selesai , tidak ada salahnya sesekali membantu dan membereskan pekerjaan lainnya , atau membantu pekerjaan rekan lainnya, asal anda tidak kelelahan sehingga esok harinya malah tidak bisa kerja akibat membantu teman...he.he...lakukanlah semampu anda..saja..
 6. Tampil prima 
Jaga penampilan anda agar selalu tampak segar dan profesional . Jangan sampai rekan lain menangkap kesan bahwa anda bekerja secara tertekan.
7. Bisa Diandalkan 
Penuhi janji anda kepada atasan anda. Hati-hati jangan sering obral janji agar anda dapat melaksanakan pekerjaan tersebut sesuai tepat waktu, dan tisdak di tuduh sebagai tukang obral janji baik oleh bos anda atau rekan kerja anda .Jadikanlah prioritas bos anda sebagai prioritas utama.
8. Lepas  Persoalan Pribadi
Tinggalkanlah  persoalan pribadi di rumah anda ...semaksimal mungkin..jangan jadikan rekan kerja anda sebagai terapis   persoalan  pribadi anda. 
9. Memberi Solusi 
Janganlan anda selalu 'lari' kepada atasan anda setiap kali menghadapi masalah dalam pekerjaan anda, sedapat mungkin menyelesaikan masalah tersebut sendiri, jika memang harus melaporkan ke Bos anda , laorkanlah secara detail perkembangannya kepadanya, dan jangan lupa berikanlah solusi alternatif yang sekiranya dapat anda lakukan atas masalah yang sedang dihadapi.
10.Tepat waktu
Artinya anda selalu bersikap on time (tepat waktu) dalam melaksanan tugas kerja anda baik saat hadir     dalam rapat, membuat janji dengan klien maupun dalam mempersiapkan proposal  kerja yang sesuai dengan target andal Jadi bukan hanya  on time dalam hal absensi  datang dan masuk kerja saja.

Tips sukses mengambil hati atasan

Anda sudah lama bekerja tetapi atasan Anda memandang Anda pegawai biasa-biasa saja walaupun Anda menilai bahwa diri Anda adalah pegawai potensial dengan kemampuan lebih dari rekan pegawai yang lain? Kalau iya, kemungkinan Anda tidak pernah menunjukkan kemampuan lebih Anda kepada atasan Anda. Saya memiliki tips yang dulu saya terapkan untuk diri saya sendiri ketika baru mulai bekerja.
#1 – Selesaikan Semua Tugas Anda
Sebagai pegawai kita pasti memiliki tugas dan tanggung jawab sesuai dengan job description kita. Apa puntugas yang menjadi tanggung jawab kita harus kita selesaikan dengan paripurna. Jangan sampai ada tugas yang tidak kita selesaikan.
#2 – Tunjukkan Bahwa Anda Adalah Pegawai Yang Mandiri
Masih berkaitan dengan tips #1, selain mengerjakan semua tugas, kita juga harus menunjukkan kepada atasan bahwa kita ini pegawai yang mandiri. Pegawai yang paham akan tugas dan tanggung jawab masing-masing dan mampu bekerja dengan supervisi minimal. Atasan akan senang kalau kita mampu membereskan seluruh pekerjaan kita tanpa harus selalu disuruh-suruh dan diawasi terus. Pegawai yang mampu bekerja mandiri akan mendapat perhatian yang lebih dari atasan.
#3 – Tunjukkan Bahwa Anda Ikut Memikirkan Kemajuan Perusahaan
Kebanyakan pegawai merasa kalau dirinya sudah bekerja sesuai dengantugas dan tanggung jawabnya, tiba di kantor tepat waktu dan pulang pada waktunya maka dia telah memberikan pelayanan yang senilai dengan gaji yang dia terima. Perilaku seperti itu adalah perilaku pegawai biasa-biasa saja yang akan sangat lama untuk bisa maju dalam karirnya. Anda tidak boleh begitu. Anda harus menunjukkan bahwa Anda adalah pegawai yang peduli pada perusahaan dan siap memberikan sumbangan lebih untuk kemajuan perusahaan. Pulang kerja tepat waktu walaupun tidak salah sebaiknya tidak Anda lakukan setiap hari. Buatlah analisis-analisis terhadap pekerjaan Anda. Temukan metoda-metoda baru yang memungkinkan Anda atau orang lain untuk mengerjakan tugas-tugas sejenis secara lebih efisien lalu sampaikan kepada atasan Anda mengenai metoda-metoda itu, lengkap dengan perbandingan dengan metoda yang lama. Kalau metoda baru Anda memang lebih efisien, atasan tentu akan mau menerima metoda baru dari Anda.
#4 – Tunjukkan Kapsitas Lebih Anda, Mintalah Tugas-tugas Tambahan
Setelah mampu menyelesaikan semua tugas, tunjukkan bahwa Anda memang memiliki kemampuan lebih. Mintalah tugas-tugas baru yang lebih banyak daripada yang semestinya Anda kerjakan sesuai job description. Atau, tawarkanlah kepada atasan Anda untuk membantunya menyelesaikan pekerjaan yang belum tersentuh olehnya. Apabila Anda memang mampu menyelesaikan tugas-tugas tambahan/bantuan, atasan Anda akan bisa melihat bahwa Anda memiliki kapasitas dan kapabilitas yang masih terbuka untuk dikembangkan. Teruslah meminta tugas-tugas tambahan sehingga tanpa Anda atasan Anda tidak akan mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut.
#5 – Ajukan Diri Untuk Melakukan Tugas-tugas Sulit tetapi Jangan Menjilat
Apabila atasan Anda memiliki tugas-tugas dengan tingkat kesulitan tinggi, ajukanlah diri Anda untuk melaksanakan tugas tersebut. Namun, jangan mengajukan diri hanya untuk menjilat. Ambillah tugas-tugas yang memang mampu Anda kerjakan atau minimal Anda memiliki cukup pengetahuan untuk menyelesaikannya dalam waktu yang ditentukan.
Menjilat kadang-kadang berhasil. Akan tetapi, percayalah bahwa tanpa menjilat pun Anda akan mampu mengambil hati atasan asalkan Anda mampu menunjukkan bahwa diri Anda memang berlian bagi perusahaan.
#6 – Buatlah Atasan Bergantung Kepada Anda
Atasan bukanlah orang yang serba bisa. Kadang-kadang ada hal tertentu yang atasan tidak mampu mengerjakan karena keterbatasannya. Cari tahulah mengenai tugas-tugas yang paling sulit untuk dikerjakan oleh atasan dan ajukan diri untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Apabila setiap pekerjaan sejenis selalu diberikan kepada Anda, lama-lama atasan akan bergantung kepada Anda dan meyakini bahwa Anda adalah pegawai yang dapat diandalkan dan memiliki kemampuan lebih sehingga kepada Anda pantas diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang yang lebih tinggi.

Ambil hati atasan tanpa cari muka

Ingin naik jabatan? Pastinya hal tersebut jadi dambaan. Karier naik dan tentu demikian juga dengan gaji. Karena itu, sesekali Anda juga harus pintar-pintar mengambil “hati” atasan. Tentu, bukan dengan cara menjilat atau mencari muka.

Berikut beberapa tips yang sebagian disarikan dari buku Lead Your Boss: the Subtle Art of Managing Up yang ditulis oleh John Baldoni yang dapat Anda terapkan di kantor agar atasan “jatuh cinta”, tanpa membuat rekan kerja menganggap kita hanya cari muka.

Nikmati Pekerjaan
Selalu tampil ceria dan antusias, walaupun beban pekerjaan yang diberikan atasan kepada Anda sangat banyak. Tunjukan sikap dan kepribadian yang positif setiap saat. Tapi, kita tetap harus tahu batas kemampuan yang dimiliki. Katakan terus terang kepada atasan bila kita tidak mampu mengerjakannya sendiri.

Bekerja maksimal
Yakinkan dan tunjukkan kepada atasan bahwa Anda bisa bekerja dengan tanggung jawab 100%. Selesaikan pekerjaan sebelum waktu deadline yang telah ditentukan, dan selalu tepat waktu.

Tunjukkan inisiatif
Selalu berinisiatif dengan memberikan pemecahan masalah dalam pekerjaan. Jangan hanya menjadi “boneka” di kantor. Inisiatif sangat dibutuhkan untuk menunjukan potensi terbesar kita kepada atasan. Tapi jangan pula sampai kebablasan. Tetaplah meminta bos untuk menentukan keputusan final, tentunya dengan masukan-masukan yang Anda berikan.

Ambil risiko
Cobalah sesekali mengajukan diri menjadi sukarelawan dalam sebuah proyek baru yang sangat menantang. Atasan akan menilai Anda sebagai orang yang berani mengambil risiko untuk maju. Tentu, lakukan dengan penuh perhitungan sehingga pekerjaan pun bisa dituntaskan dengan maksimal.

Bekerja sebagai tim
Satu hal penting yang akan disukai oleh atasan adalah bila kita bisa bekerja dengan baik sebagai tim. Bantulah rekan kerja tanpa pamrih dan jangan sungkan untuk memberikan pujian atas apa yang telah mereka capai.

Jujurlah
Katakan sejujurnya bila kita melakukan kesalahan. Atasan akan lebih menghargai seseorang yang mengakui kesalahan daripada mereka yang bersembunyi di balik hal negatif yang dilakukan, dan membiarkan orang lain atau rekan satu tim menanggungnya. Dan, jangan lupa untuk belajar dari pengalaman melakukan kesalahan tersebut.

Sabtu, 13 Oktober 2012

Beratnya jadi ibu, istri, dan wanita karir

Hari Jumat sore adalah hari yang kutunggu-tunggu. Kenapa? karena itu saatnya pulang kerja dan berarti libur 2 hari keesokan harinya. Jumat sore ini, ada sebuah pesan masuk ke handphone ku, dari rekan kerja...seperti biasanya, rekanku ini mengeluhkan pekerjaannya, mengeluhkan partner kerjanya yang kurang toleransi, sampai dia harus nglembur plus membawa pekerjaan ke rumah. Aku hanya membalasnya dengan sebuah motivasi saja, karna pikirku...kalau aku ikut-ikutan mengeluh, akan semakin terasa lelah fisik ku ini...

Rekan ku menuliskan dalam sms nya, dia dan keluarga sedang perjalanan menuju Jogja, ke rumah mertuanya. Dia bilang pada suaminya : "mas, kalo kerjaanku tak bawa ke jogja gimana?" kata suaminya : "kamu tak tinggal di rumah aja" dengan nada sengit. Haha. Aku hanya tersenyum kecil membaca pesan singkat yang ditulisnya. Dan aku membalas : tentu saja...suami mana yang ngga jengkel kalo istrinya (kurang) meluangkan waktu untuk keluarga?

Jadi teringat dengan obrolan yang berujung debat dengan salah seorang laki-laki. Kata dia : wanita itu mesti inginnya dimengerti...diberi perhatian...tapi apa pernah terlintas di pikirannya kalo pria itu juga sebenarnya membutuhkan hal yang sama? Ya....ada benarnya juga kata-kata yang diucapkan laki-laki ini.hehe. Bukan menjadi sifat lelaki untuk merajuk minta perhatian,, berbeda dengan kita kaum perempuan yang bisa "manja" meminta perhatian dari pasangan.

Ternyata inipun yang dialami rekan kerjaku. Kata dia, suaminya adalah orang yang sabar, tapi sekalinya marah, menakutkan. Barangkali karna kesabarannya sudah habis karna menunggu perhatian dari istrinya.hehe. Dan di akhir es-em-es-an sore hingga malam hampir larut ini, ada pesan moral yang ku dapat :

" Kita sebagai perempuan harus mau mengerti. Kalau pasangan (suami-red) sudah cemberut, emosi, itu tandanya dia sudah capek. Kita sebagai istrinya harus meninggalkan semua pekerjaan. Begitu juga dengan anak-anak. Kalau anak-anak sudah mengkritik "Ibu kok kerja trus to!" ini hlo aku diperhatiin! artinya,kita harus meninggalkan kegiatan kita (bekerja-red) dan beralih pada keluarga kita. Yah....itulah beratnya menjadi ibu, istri, dan wanita karir, kata temanku"




Sebuah kisah klasik untuk masa depan

Sebenarnya apa yang membuatnya tetap bertahan disana??
tenaga selalu habis terkuras dan atas semua hasil kerja kerasnya, omongan-omongan "miring" yang didapatnya bahkan upah pun rasanya tidak sebanding dengan semua pengorbanannya. Tapi kata dia, di tempat inilah dia akan berusaha meng-eksplor dirinya, mempraktekkan secara nyata teori-teori yang pernah didapatnya, meskipun harus belajar kepada "serigala", toh kenyataannya dia merasa miskin pengalaman...jika dia bisa mengulang masa lalunya, tidak akan dia buang kesempatan untuk "belajar" yang sesungguhnya, bukan belajar di dalam ruang dan hanya duduk manis mendengarkan...
menyesal...amat sangat menyesal,katanya. Mulai saat ini, dia akan belajar memanfaatkan semua kesempatan yang ada.Tidak hanya berdiri di belakang sebagai pengamat, tapi dia juga ingin menjadi pelaku sesungguhnya. Semoga di tempat ini...akan ada banyak pengalaman luar biasa, katanya. Semoga...ya, semoga :)