Selasa, 28 Februari 2017

Wisuda Matrikulasi

GAME LEVEL#2: MELATIH KEMANDIRIAN Days 4

Sudah hari keempat saja. Artinya, semestinya sudah ada perubahan dari 3 hari sebelumnya. Di hari keempat ini kami melakukan serangkaian acara wisuda matrikulasi IIP Banten Batch 2. Acara yang saya tunggu-tunggu yaitu.......... acara playdate nya. Padahal punya anak belum, saya yang antusias. Maklum, pernah jadi guru TK selama 3 tahun. Kangen berkreasi dan berkotor-kotor ria. Ketika itu suami bertanya:

     "playdate apaan sih bun?"
     "acara keluarga. Acara tim. Membuat kreasi. Nanti kita buat stone art, handprinting, decoupage
     "halah...ayah ga usah ikutan lah ya yang ituu...
      (suami yang background pendidikannya teknik sama sekali tidak tertarik).
     "liatin dulu....seruu tauu"jawab saya

Begitu peralatan saya bongkar dari tas nya, suami kelihatan tertarik. Dipegang lah itu batu, kayu, dan kain kanvas. Saya mulai obrolan dengan suami lagi.
   
     "ayah nanti mau ngelukis apa?"
     "apa ya..." (suami bingung)
     "kita bikin tema lukisan aja..biar kompak gitu.."

Berhubung kami bingung menentukan tema.. alhasil ala kadarnya saja.hihi. Dari ketiga hasil kreasi tadi, saya paling puas dengan hasil handprint kami. Kenapa? karena itu hasil kolaborasi kami. Saya yang memikirkan ide, handprint itu dijadikan "ayam", suami yang eksekusi. Selanjutnya, karna saya kesulitan melukis di atas batu, suami saya yang melanjutkan, sementara saya finishing proses handprint tadi dengan menambahkan asesoris tambahan.hihihi. Untuk decoupage, saya sendiri yang menyelesaikan. Tapi karna diburu waktu dan kami tak mungkin melanjutkan pekerjaan ini di rumah, saya selesaikan decoupage ini disana. Hasil kolaborasi dan komunikasi produktif akan saya lampirkan di bawah yaa... *gaya bener

Selesai berkreasi, kami berbagi tugas untuk membereskan sisa cat dan koran bekas yang kami pakai untuk alas. Suami belum ada inisiatif (gapapa). Musti diajakin nih.

"yah, beres-beres yuk...ayah nyuci gelas bekas cat nya..bunda beresin koran nya"
"OK"

Selesai beres-beres, kami makan. Saya ambilkan makanan bancakan untuk suami. Usai makanan habis, eh..eh..tak dinyana, suami langsung membuang kertas makan dan mencuci sendoknya.heheh.Yey! Misi berhasil.

#Level2
#KuliahBundSayIIP
#MelatihKemandirian

Road to Wisuda Matrikulasi IIP Banten

GAME LEVEL #2: MELATIH KEMANDIRIAN

Days 3

Hari Sabtu dan Ahad kemarin kebetulan kami menginap di hotel D'Gria Serang untuk mengikuti acara wisuda Matrikulasi IIP Banten. Loh, kok menginap di hotel? Ya, karena hampir 3 Minggu ini saya pindah domisili ke Jakarta mengikuti suami pindah tugas.

Rencana awal kami tidak menginap, namun karena sepertinya mepet jika harus berangkat pagi dari Jakarta, keputusan mendadak Sabtu siang itu yakni kami berangkat selepas asar.

Sibuklah saya menyetrika pakaian yg hendak dibawa. Selepas menyetrika, Masya Allah...tanpa diminta suami sudah memasukkan semua yg perlu dibawa ke ransel. Ini berbeda sekali dengan awal kami menikah dulu dimana setiap akan bepergian, dipastikan saya seorang yg rempong dan kelabakan. Dengan komunikasi dan membuat family time untuk kami berdua, suami lama kelamaan terbiasa melakukan "pekerjaan (yg selama ini dianggap urusan) perempuan ".

Family time itu apa? Biasanya saya lebih banyak bercerita tentang parenting, pengorbanan seorang istri/ibu sedangkan suami biasanya bercerita permasalahan kantornya.

Kembali ke cerita packing, setelah saya cek semua barang bawaan Alhamdulillah lengkap semua. Saya tinggal menambahkan peralatan yg wajib dibawa saat playdate nanti.

Berangkatlah kami berboncengan motor ke terminal kampung rambutan setelah sebelumnya mampir solat asar di masjid. Setelah motor kami titipkan, kami menunggu bus jurusan kp.rambutan-merak. Alhamdulillah...selang beberapa waktu kami menunggu, bus tiba. Jakarta-Serang normalnya memakan waktu 2 jam. Namun karena derasnya hujan dan petir menyambar perjalanan lebih lama waktunya setengah jam.

Waktu menunjukkan pukul 20.00 WIB ketika kami tiba di hotel. Dalam keadaan lelah, suami langsung meletakkan barang sekena nya di atas tempat tidur. Sementara saya menaruh barang-barang sendiri langsung di tempatnya. Saat sudah selesai beberes, saya langsung rebahan. Suami ingin rebahan juga. Berhubung barang-barangnya masih di atas kasur semua walhasil mau tak mau beliau membereskan terlebih dahulu. Hihi, efek jera.Batinku.

#Level2
#KuliahBundSayIIP
#MelatihKemandirian

Senin, 27 Februari 2017

Melatih Kemandirian Suami

GAME LEVEL #2: MELATIH KEMANDIRIAN


Hari kedua tantangan. Saya masih fokus pada perubahan tingkah laku suami. Sepulang dari kantor, tas tidak langsung dikembalikan ke tempatnya begitu juga helm, kunci motor, dan jam tangan. Sepele bukan? padahal masuk rumah juga melewati tempat penyimpanan barang-barang tersebut. Kenapa ga dibawa sekalian sih? *ngedumel dalam hati aja.

Setelah suami istirahat dari lelahnya, saya buka obrolan ringan seputar kemandirian tadi (sambil trus praktek komunikasi produktifnya doongg). Suami sepertinya agak jengkel saya ingetin berulang kali. "iya..iya.. kosik too.." (iya, nanti juga diberesin). Suami kemudian ke belakang hendak ambil air wudhu untuk solat isya. "Yah, itu ke belakang kan bisa sambil dibawa tas nya masukin ke kamar... (saat itu tas masih di ruang keluarga). "Iya..iya", begitu lagi kata suami.

Saya jadi berfikir, apa karna pria bukan makhluk multitasking lalu ga bisa menjalankan sesuatu bersamaan? sama-sama hendak ambil air wudhu, saya bisa sekalian membawa piring-gelas kotor bekas makan saya dan suami, serta jemuran yang baru saja kering. Tangan kanan-kiri-kepala semuanya difungsikan. *Ngekek dalam hati

#Level2
#KuliahBundSayIIP
#MelatihKemandirian

Sabtu, 18 Februari 2017

Aliran Ras: Komunikasi Produktif

Aliran Rasa: 10 Hari Tantangan Komunikasi Produktif

Komunikasi. Bukan hal yang mudah untuk saya, terlebih komunikasi lisan. Ketika memperoleh ilmu komunikasi produktif dari kelas bunda sayang, saya bagaikan mendapatkan air di tengah Padang gurun yang sangat panas. Rasa haus ilmu membuat saya bersemangat mempraktekkan teori yang baru saja saya peroleh. Saya baca berulang kali agar selalu ingat, meskipun pada prakteknya ternyata suami lebih jago daripada saya. Saya banyak belajar dari beliau mempraktekkan apa itu CLEAR and clarify, choosee the right time, body language, dll. Semoga bukan hanya di tantangan 10 hari ini saja, tetapi seterusnya hingga kami memiliki anak-anak nanti, kami dapat menerapkan komunikasi yang tepat karena komunikasi ini merupakan gerbang awal pendidikan anak.