Senin, 24 Februari 2020

Berbagi makanan


1. Materi pertama ttg pubertas ini saya bagikan kepada mba Eva asal regional Jogja. Beliau adalah homeschooler mom dan memiliki anak laki-laki yg sudah pasti butuh ilmu untuk memandu buah hatinya terkait mimpi basah. Notabene ilmu2 seperti ini masih tabu untuk dibicarakan. Adapun saya mendapatkan materi ini dari tulisan ibu Elly Risman, Psi yang saya ikuti grup nya di Facebook.

Materi:
MENYIAPKAN ANAK LAKI-LAKI MIMPI BASAH

Dear Ayah Bunda,

Tahukah Anda, bahwa anak laki-laki yang belum baligh dijadikan sasaran tembak bisnis pornografi internasional? Mengapa demikian? Karena anak laki-laki cenderung menggunakan otak kiri dan alat kemaluannya berada di luar. Di berbagai media (Komik, Games, PS, Internet, Handphone, Televisi, Film Bioskop, dsb), mereka menampilkan gambar-gambar yang mengandung materi pornografi, melalui tampilan yang dekat dan akrab dengan dunia anak-anak.

Dengan berbagai rangsangan yang cukup banyak dari media-media tersebut, dan asupan gizi yang diterima anak-anak dari makanannya, hormon testosterone di dalam tubuh bergerak 20 kali lebih cepat. Sehingga, testis mulai memproduksi sperma. Dan kantung sperma menjadi penuh. Karena itu, anak laki-laki kita dengan mudahnya mengeluarkan mani lebih cepat dari yang lainnya dan kadang-kadang, dengan banyaknya ‘rangsangan’ dari berbagai media tersebut, mereka tidak perlu dengan bermimpi!

Ayah Bunda…
Menyiapkan anak kita memasuki masa baligh adalah tantangan besar bagi kita sebagai orang tua. Kelihatannya sepele, namun sangat penting bagi mereka untuk mengatahui seputar masa baligh agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang memiliki seksualitas yang SEHAT, LURUS, dan BENAR. Memang banyak kendala yang kita hadapi : tabu dan saru, bagaimana harus memulainya, kapan waktu yang tepat untuk memulai, sejauh mana yang harus kita bicarakan, dan lain-lain. Memang tidak mudah untuk mendobrak kendala-kendala tersebut, namun jika kita tidak melakukannya sejak dini, bisa jadi mereka mendapatkan informasi-informasi yang salah dari sumber yang tidak jelas.

Jadi, salah satu kewajiban orang tua adalah menyiapkan putra putrinya memasuki masa puber / baligh. Biasanya anak perempuan yang lebih sering dipersiapkan untuk memasuki masa menstruasi. Jarang, para Ayah yang menyiapkan anak laki-lakinya menghadapi mimpi basah. Ini adalah tanggung jawab Ayah untuk membicarakannya kepada mereka. Mengapa harus Ayah? Karena anak laki-laki yang berusia di atas 7 tahun, membutuhkan waktu yang lebih banyak dengan Ayahnya, dari pada dengan Ibunya. Dan jika bicara seputar mimpi basah, Ibu tentu tidak terlalu menguasai hal-hal seputar mimpi basah dan tidak pernah mengalaminya bukan? Namun, bila karena satu hal, Ayah tak sempat dan tidak punya waktu untuk itu, Ibu-lah yang harus mengambil tanggung jawab ini.

TIPS MENYIAPKAN ANAK LAKI-LAKI MENGHADAPI MIMPI BASAH

APA ITU MIMPI BASAH?
Untuk pertama kali, kita akan membicarakan tentang apa itu mimpi basah, dan bedanya mani dengan madzi, dan apa yang harus dilakukan jika keluar cairan tersebut. Agar anak bisa membedakan antara mani dengan madzi, persiapkan terlebih dahulu alat-alatnya :

- Untuk mani : Aduk kanji/tepung sagu dengan air, jangan terlalu encer, hingga masih ada butir-butir kecilnya. Beri sedikit bubuk kunyit, hingga menjadi agak kuning. Taruh di wadah/botol.
- Untuk madzi : Beli lem khusus, seperti lem UHU.

APA SAJA YANG DISAMPAIKAN?
Berikutnya siapkan waktu khusus dengan anak untuk membicarakannya. Apa saja yang harus disampaikan :

- Pertama, sampaikan kepada mereka bahwa saat ini mereka telah tumbuh berkembang menjadi remaja, dengan adanya perubahan-perubahan pada fisik mereka. Dan sebentar lagi mereka akan memasuki masa puber / baligh.
Contoh : “Nak.. Ayah lihat kamu sudah semakin besar saja ya.. Tuh coba lihat tungkai kakimu sudah semakin panjang, suaramu sudah agak berat. Waah… Anak Ayah sudah mau jadi remaja nih. Nah, Ayah mau bicarain sama kamu tentang hal penting menjelang seorang anak menjadi remaja atau istilahnya ia memasuki masa puber / baligh.”

- Di awal, mungkin mereka akan merasa jengah dan malu. Namun, yakinkan kepada mereka, bahwa membicarakan masalah tersebut merupakan tanggung jawab kita sebagai orang tua, yang nanti akan ditanyakan oleh Allah di akhirat.

- Ketika berbicara dengan anak laki-laki yang belum baligh, gunakan the power of touch. Sentuh bahu atau kepala mereka. Hal ini telah dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad yang sering mengusap bahu atau kepala anak laki-laki yang belum baligh. Hal ini dapat menumbuhkan keakraban antara Ayah dengan anak. Jika sudah baligh, mereka tidak akan mau kita sentuh.

- Gunakan juga jangkar emosi (panggilan khusus, yang bisa mendekatkan hubungan kita dengan anak), misalnya : “Nak, buah hati Papa, Jagoan Ayah,” dan lain-lain.

- Sampaikan kepada anak kita : Tentang Mimpi Basah & Mani

• Bahwa karena ia telah memiliki tanda-tanda / ciri-ciri memasuki masa puber, maka pada suatu malam nanti, ia akan mengalami mimpi sedang bermesraan dengan perempuan yang dikenal ataupun tidak dikenal. Dan pada saat terbangun, ia akan mendapatkan cairan yang disebut mani. (Kita beri tahukan kepada mereka contoh cairannya, yaitu cairan tepung kanji yang telah kita persiapkan). Peristiwa itu disebut mimpi basah.

• Jika seorang anak laki-laki telah mengalami mimpi basah, tandanya ia sudah menjadi seorang remaja / dewasa muda. Dan mulai saat itu, ia sudah bertanggung jawab kepada Tuhan atas segala perbuatan yang ia lakukan, baik berupa kebaikan maupun keburukan. Pahala dan dosa atas perbuatannya itu akan menjadi tanggungannya. Dalam agama Islam, ia disebut sudah mukallaf.

• Beritahukan kewajiban yang harus dilakukan setelah mengalami mimpi basah (sesuai dengan ajaran agama masing-masing).
Dalam Islam, orang yang mimpi basah diwajibkan untuk mandi besar / mandi junub, yaitu :
1. Bersihkan kemaluan dari cairan sperma yang masih menempel.
2. Cuci kedua tangan.
3. Berniat untuk bersuci ("Aku berniat mensucikan diri dari hadats besar karena Allah"). Minta ia untuk melafalkannya.
4. Berwudhu.
5. Mandi, minimal menyiram air ke bagian tubuh sebelah kanan tiga kali, dan ke bagian sebelah kiri sebanyak tiga kali, hingga seluruh anggota tubuh terkena air.
6. Cuci kaki sebanyak tiga kali.
• Setelah kita terangkan, minta kepadanya untuk mengulangi apa yang telah kita sampaikan.

Tentang madzi
• Jika ia melihat hal-hal / gambar-gambar yang tidak pantas dilihat oleh anak (gambar yang tak senonoh), maka bisa jadi, ia akan mengeluarkan cairan yang disebut madzi. (Kita beri tahukan kepada mereka contoh cairannya, yaitu lem UHU).
• Cara membersihkannya cukup dengan : mencuci kemaluan, mencuci tangan lalu berwudhu.
• Ingatkan kepadanya, jika ia tidak melakukannya, ia tidak bisa sholat dan tidak bisa membaca Al Qur’an.
• Setelah kita terangkan, minta kepadanya untuk mengulangi apa yang telah kita sampaikan.

Hal penting yang harus kita ingat sebelum membicarakan masalah ini kepada anak adalah kita berlatih dahulu bagaimana cara menyampaikannya. Mengapa ? Agar komunikasi yang akan kita lakukan tidak tegang, dan berjalan dengan hangat. Agar anak merasa nyaman dan ia dapat menerima pesan yang kita sampaikan dengan baik.

Selamat mencoba …

Salam hangat,
Elly Risman, Psi

#ParentingEraDigital
#EllyRismanParentingInstitute
#PersiapanBaligh

2. Kedua, saya berbagi makanan dengan mbak Nurlaila asal Aceh yg sedang membutuhkan materi ttg manajemen emosi. Materi ini saya dapat dengan mereview kulgram inside out family buncek

MENJADI ORANGTUA SABAR
Oleh: Euis Kurniwati (kulgram inside out family)
1. *Ingat, anak adalah milik Allah yg dititipkan pada kita dan perlu dijaga sebaik2nya*
Analogi: dititipi anak presiden? Beranikah memarahi? Terlebih yg menitipkan itu Allah azza wa jalla
2. *Ketika ingin memukul anak, ingat bahwa diperbolehkan memukul hanya untuk alasan solat, itupun setelah usianya 10tahun dan dgn catatan 3tahun sebelumnya orangtua sudah melakukan proses penanaman ibadah kepada anak*
Artinya apa? Tidak boleh ada kekerasan fisik kecuali urusan ibadah. Dgn catatan seperti di atas.
3. *Bijak Mengelola marah*
Marahlah dgn niat dan cara yg baik
4. *Marah dgn cara elegan, jangan sampai anak kecanduan Omelan kita*
Marah cara elegan versi pembicara: diam, tapi bisa membuat anak takut/segan.
5. Kenali sumber pemicu emosi, latih emosi.
Buat list. A: kondisi B: respon C: respon seharusnya.
Contoh:
A. Kondisi: anak GTM
B: respon: marah
C. respon seharusnya:
Motivasi anak, evaluasi menu, evaluasi sikon ketika makan, sudah sesuai kah teksturnya? Dll.
*Lakukan selama 90 hari*
6. Duduk menggantung saat emosi memuncak-lakukan nafas perut-self talk
Ternyata duduk dgn posisi kaki menggantung bisa mengurangi amarah. Yuk latih, siapkan "kursi marah" mu ketika marah tersulut, duduklah, berdiamlah sejenak disana.
7. Langitan doa
Sebuah kesia-siaan mencari ilmu kesana kemari namun lupa berdoa kepada Allah SWT. Langitkan doa: berdoalah agar dilembutkan hati, diberikan kesabaran, dll

3. Ketiga, saya berbagi materi tentang self healing kepada mba Lindy asal Tangsel. Materi saya dapatkan dari sebuah artikel web. Berikut link nya:

https://medium.com/skyshidigital/self-healing-penerimaan-terhadap-diri-sendiri-e5867929c430


janganlupabahagia
#jurnalminggu6
#materi6
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Selasa, 18 Februari 2020

Saatnya mencari teman

1. Nama : Syarifah (nick name : eva)

NIM : 3119582143

Regional : Yogyakarta

Keluarga pertama : Homeschooling

Kelas Favorit : Homeschooling

Alasan kenapa memilih HS :
Sebab kebutuhan mendesak dan penting sejak awal masuk BunCek.
Jalan bunda tak tenang bila anak tak terpenuhi haknya. Maka segala egoisme diisngkirkan utk mewujudkan senangnya ber HS.

Tak beranjak dr keluarga HS sebab ilmunya teman2 Masya ALLAH sdh jauuuh dan ingin mengikuti jejak suksesnya.

Apakah anda sudah benar-benar bahagia :
Alhamdulillah dengan izin Allah bersyukur (sbg navigasi utama)  membuat bahagia hadir dg mudah.

2. Nama : Nurlaila Muhammad Dib

NIM : 3119010014

Regional : Aceh

Kelas Asal:
-24 Hours School (homeschooling)
-manajemen waktu (semingguan ini)
-portofolio (kemarin)

Kelas Favorit :
Homeschooling

Alasan :
Makanan utama di peta, nemu rekan seperjuangan, dapat mood booster..

3. Nama tri Astuti

 Regional: Karawang

Kelas favorit: manajemen waktu.

Alasan:
Karna topik utama dr mind map saya. Selama ini ngerasa waktu 24 jam tu msh kurang, karena blm bisa termanaje dg baik. Mudah2 setelah belajar di keluarga ini kedepannya bisa lebih baik. Seneng jg berada di keluarga besar, jadi banyak sharing dr teman2. Dan sekarang saya ingin fokus belajar tentang bullet journal

4. Nama : Mesa Dewi Puspita

NIM : 3119351383

Regional : Non Asia

Kelas Favorit : keluarga Bahasa

Alasan : karena sesuai dengan peta belajar yang sudah saya buat. Peta belajar saya adalah proyek Mama lernt Deutsch. Proyek yang menjadi kebutuhan penting dan mendesak bagi saya saat ini sekaligus aktivitas yang menjadi fokus sepanjang kelas Bunda Cekatan berlangsung. Saya berharap dengan menjalankan proyek spesifik dalam kurun waktu satu semester,  akan terbentuk pola yang kuat sehingga bisa menjadi percontohan untuk proyek-proyek diri berikutnya di masa yang akan datang.
Perasaan di keluarga Bahasa, nyaman banget. Ngga terlalu banyak informasi yang masuk, banyak mendapat tips trik belajar bahasa dan jadi berasa dapet teman seperjuangan. :)

 5. Nama Lengkap:Zaenab Dwi Ujiani

Regional : IP Sulawesi

Keluarga fav: Agama dan portofolio

FAVORIT: Agama dan portofolio

ALASAN : Karena cuma 2 keluarga itu saya bergabung. Agama krn di situ yg sesuai dgn mind map saya. Portofolio krn itu mesti tiap hari dipraktekkan ☺️

Selain 5 teman diatas, ada beberapa teman yg meng kontak saya, juga saya menambahkan daftar teman dari FB dengan melihat profil serta status mereka, tak disangka.. teman-teman ini berasal dari satu keluarga manajemen emosi. Berikut hasil kenalan saya:

6. Leti nuraini (nick name : leti)

NIM : 3119060102

Regional : Bandung

Kelas/keluarga pertama : managemen emosi

Kelas Favorit : managemen emosi

Alasan kenapa memilih managemen emosi : krn banyak sekali PR dalam diri ini yg belum terselesaikan, shg mau menyelesaikan konflik diri ini dahulu sebelum mnjd bunda cekatam yg sebenarnya

7. Nama: Lindy Ramedita

NIM : 3119561998

Regional : Tangsel

Kelas Asal: Manajemen Emosi

Kelas Favorit : manajemen emosi

Alasan : agar bisa memperbaiki Dan meregulasi emosi dengan baik

8. Nama lengkap: Marini Rachmawati

NIM : 3119080281

Nama panggilan: Irma Marini

Asal IP: Banten

kesibukan: Ibu Bekerja dan IRT

Keluarga yg diikuti: inside out Family di Manajemen Emosi

Bahagia kah di keluarga tsb? Senneeeeng

Alasan: jadi bisa belajar mengkondisikan emosi agar selalu bahagia dan tetap waras

keluarga favorit : self healing

Alasan : biar bisa bahagia, dan mengatur emosi agar tetap waras...

9. Sofi zahroh
Asal IP: Banten
Keluarga yg diikuti: Manajemen emosi
Alasan: Masih banyak PR dari diri
Keluarga favorit: Manajemen emosi





#janganlupabahagia
#jurnalminggu5
#materi5
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Minggu, 09 Februari 2020

Memetik pohon apelku

Well, sebelum menceritakan jurnal, saya ingin curhat dulu. Belajar saat sudah menjadi ibu itu sungguh melelahkan. Capek jiwa raga karna menjadi pejuang LDM meski dengan ART. Nyatanya bantuan ART untuk memasak, membersihkan rumah, beberes, cuci, dan setrika masih kurang. Masih saja tersulut emosi menghadapi tingkah polah bayi yang baru menginjak usia 8 bulan di tanggal 5 ini. Tak salah,, saya memutuskan tinggal lebih lama di kebun apel milik mba Aisyah, kebun apel manajemen emosi. Saya memilih subtopik manajemen marah. Di awal, kami saling share cara mengelola marah. Kemudian ketua suku membuat tantangan 20 hari tanpa marah dan saya gugur di hari keempat. Artinya saya harus mengulang dari awal. Itulah mengapa saya memilih tinggal di keluarga ini lebih lama.

Di keluarga manajemen emosi atau inside out Family juga diadakan kulgram. Kulgram diisi oleh mba Shinta - seorang psikolog yg juga member di inside out Family. Materi kulgram adalah tentang tuntas innerchild untuk pengasuhan yg lebih baik. Ternyata, emosi yang kita alami sedikit banyak berasal dari luka masa kecil yang belum terselesaikan..kebanyakan karna copying pola pengasuhan orangtua yang kurang tepat atau pengalaman traumatis karna pengasuhan orangtua.

Materi selanjutnya adalah tentang self healing dan teknik sadar nafas. Sadar nafas ini penting dalam upaya nya untuk mengelola emosi kita namun teknik ini butuh jam terbang tinggi sehingga berhasil.



janganlupabahagia
#jurnalminggu4
#materi4
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Selasa, 04 Februari 2020

My Inside Out Family

Yeay!!! Keluarga baruku di kelas manajemen emosi. Ternyata peminat kelas ini banyak. 300 orang dari regional berbeda. Wow!! Bertemu, berkumpul, berdiskusi dengan teman yang satu kebutuhan pasti asyik. Ternyata banyak reuni dengan teman IP Jakarta dan Banten (karena saya member IP nomaden.hihi). Senangnyaaaa 😍😍,,

Alhamdulillah diberikan kemudahan dalam mencari keluarga ini. Berbekal link masuk ke grup WA kemudian diganti dengan platform telegram atas kesepakatan bersama lalu dikelompokkan lagi menjadi grup kecil: ada grup self healing/Tazkiyatun nafs, manajemen konflik, manajemen marah, innerchild, lain-lain. Tak lupa kita membentuk kengurusan  dan tata tertib kelas.

Selanjutnya, kami masuk ke grup kecil. Saya, memilih untuk mendalami manajamen marah. Ada 36 member bergabung dari seluruh regional. Kami saling memperkenalkan diri di grup selanjutnya mulai berdiskusi tentang pengalaman mengelola marah dan share potluck masing-masing. Dan...di akhir, kita tentukan siapa yg akan go live.. with pleasure, please welcome mba Farda 😊

#janganlupabahagia
#inikeluargaku
#jurnalminggu3
#materi3
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional