Sabtu, 13 Oktober 2012

Beratnya jadi ibu, istri, dan wanita karir

Hari Jumat sore adalah hari yang kutunggu-tunggu. Kenapa? karena itu saatnya pulang kerja dan berarti libur 2 hari keesokan harinya. Jumat sore ini, ada sebuah pesan masuk ke handphone ku, dari rekan kerja...seperti biasanya, rekanku ini mengeluhkan pekerjaannya, mengeluhkan partner kerjanya yang kurang toleransi, sampai dia harus nglembur plus membawa pekerjaan ke rumah. Aku hanya membalasnya dengan sebuah motivasi saja, karna pikirku...kalau aku ikut-ikutan mengeluh, akan semakin terasa lelah fisik ku ini...

Rekan ku menuliskan dalam sms nya, dia dan keluarga sedang perjalanan menuju Jogja, ke rumah mertuanya. Dia bilang pada suaminya : "mas, kalo kerjaanku tak bawa ke jogja gimana?" kata suaminya : "kamu tak tinggal di rumah aja" dengan nada sengit. Haha. Aku hanya tersenyum kecil membaca pesan singkat yang ditulisnya. Dan aku membalas : tentu saja...suami mana yang ngga jengkel kalo istrinya (kurang) meluangkan waktu untuk keluarga?

Jadi teringat dengan obrolan yang berujung debat dengan salah seorang laki-laki. Kata dia : wanita itu mesti inginnya dimengerti...diberi perhatian...tapi apa pernah terlintas di pikirannya kalo pria itu juga sebenarnya membutuhkan hal yang sama? Ya....ada benarnya juga kata-kata yang diucapkan laki-laki ini.hehe. Bukan menjadi sifat lelaki untuk merajuk minta perhatian,, berbeda dengan kita kaum perempuan yang bisa "manja" meminta perhatian dari pasangan.

Ternyata inipun yang dialami rekan kerjaku. Kata dia, suaminya adalah orang yang sabar, tapi sekalinya marah, menakutkan. Barangkali karna kesabarannya sudah habis karna menunggu perhatian dari istrinya.hehe. Dan di akhir es-em-es-an sore hingga malam hampir larut ini, ada pesan moral yang ku dapat :

" Kita sebagai perempuan harus mau mengerti. Kalau pasangan (suami-red) sudah cemberut, emosi, itu tandanya dia sudah capek. Kita sebagai istrinya harus meninggalkan semua pekerjaan. Begitu juga dengan anak-anak. Kalau anak-anak sudah mengkritik "Ibu kok kerja trus to!" ini hlo aku diperhatiin! artinya,kita harus meninggalkan kegiatan kita (bekerja-red) dan beralih pada keluarga kita. Yah....itulah beratnya menjadi ibu, istri, dan wanita karir, kata temanku"




Tidak ada komentar: