Minggu, 29 Maret 2020

Seni momong bayi: gali perasaan nya

Hari ini, keluarga besar kami mendapatkan akabar duka dari paklik di Jakarta. Paklik berpulang ke Rahmatullah karna covid-19. Sedih, syok, kaget, cemas pasti. Tapi momong bayi tetap harus berjalan dengan baik.

Malamnya, bayi tak dapat tidur nyenyak, otomatis bundanya juga kurang tidur. Sleepy. Salah satu penyebab emosi menjadi naik. Mengetahui "gejala" ini, saya bersiap-siap..karena memang tidak ada yg menggantikan momong bayi sementara saya tidur sejenak, saya ngobrol pada bayi, menyounding agar mau tidur. 1 jam kemudian bayi tertidur 2.5 jam. Alhamdulillah, bundanya bisa ikut tidur.

Selepas tidur, waktunya makan siang. Separo perjalanan lancar. Separo lainnya agak drama. Tinggal beberapa suapan lagi, bayi mulai ogah2an. Saya mulai gali perasaannya. Saya tanya: adek sudah kenyang? (Ya meskipun bayi saya belum bisa ngomong). Tapi saya ingin memahamkan padanya, bahwa bundanya peduli perasaannya alih2 marah. Akhirnya saya memutuskan untuk nenyudahi sesi makan siang. Dan bayi terlihat bahagia sekali turun dari kursi makannya. 🤭

Hari ini, saya sematkan badge very good karna saya berhasil berkomunikasi positif dengan bayi & bayi terlihat happy.

#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

Tidak ada komentar: