Selasa, 21 Januari 2020

Jurnal 1 kelas ulat: Manajemen emosi


Pekan ini, saya memilih topik belajar menejemen emosi terlebih dahulu untuk dipelajari. Topik ini menjadi urgent dan mendesak karena posisi saya single parent (jauh dari suami) dengan pengalaman baru memiliki anak pertama.

Saya mempelajari teori mengenal emosi diri yang disampaikan oleh Goleman, tokoh yg mencetuskan emotional intelligent, membaginya kepada teman-teman lain via thread FB kemudian mencari serta memilah kudapan dari teman-teman yg saya butuhkan pekan ini. Ternyata banyak yg memilih topik serupa. Dan ada satu kudapan yg menggelitik. Video ceramah dari ustadzah Aisyah Dahlan tentang mengenal & mengelola emosi.

Saya mencoba membandingkan teori Goleman dengan pemaparan ustadzah, dengan terlebih dahulu mereview nya sebagai berikut:

Mengenal level emosi ala ustdz. Aisyah Dahlan:
Dari negatif ke positif
Depresi, apati, sedih, takut, tergesa-gesa, marah, bangga, menerima, damai.
Mengelola emosi:
Mengakui-Minta diangkat emosinya oleh Allah-

Rangkuman Mengenal emosi diri ala Goleman:
Menyadari emosi, mengenali diri secara akurat, percaya diri.

Dari kedua teori di atas, nampak bahwa untuk memanaj emosi, kita perlu:
1. Mengakui adanya emosi tersebut.
2.  Mengenal emosi ata berada di level emosi mana kita berada.
3. Mencari solusi. Jika di dalam Islam, kita bisa memasrahkan atau berdoa untuk diangkat emosi negatif yg kita miliki.

Nb:
Solusi mengelola emosi secara syar'i: exhale-inhale agar lebih banyak oksigen masuk ke otak kita karena otak adalah pusat emosi. Istighfar lalu berucap laa haula wa laa quwwata illa billah seraya tersenyum.

#janganlupabahagia
#jurnalminggu1
#materi1
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekiip
#institutibuprofesional


Tidak ada komentar: